10 Alasan Jangan Bekerja Saat Liburan

10 Alasan Jangan Bekerja Saat Liburan

Bekerja saat liburan mau tak mau menjadi pil pahit yang harus ditelan oleh banyak karyawan. Namun hanya karena Anda mampu, bukan berarti Anda harus melakukannya. Berikut ini 10 alasan yang sebaiknya Anda simak sebelum tetap bekerja diwaktu libur/cuti:

1. Contoh buruk bagi rekan kerja. Ketika Anda membalas email saat sedang liburan, Anda telah memberikan contoh pada semua karyawan yang akan di contoh oleh mereka. Lebih baik berikan contoh tentang keseimbangan kerja. Tunjukkan pada karyawan Anda bahwa sejenak berhenti dari semua kegiatan kerja bukanlah masalah, terutama jika Anda memegang peran manajerial. Mereka akan menganggap ini sebagai aturan tidak tertulis yang boleh dilakukan saat sedang libur.

sumber : www.hardwaresecrets.com
sumber : www.hardwaresecrets.com

2. Waktu liburan yang lebih berharga. Saat Anda sedang off atau tidak bekerja, biasanya selalu ada ide cemerlang yang muncul begitu saja. Walaupun begitu, Anda harus tahu bahwa ide ini tidak mungkin akan menguliknya saat ini. Bagaimanapun, semakin banyak pekerjaan yang dilakukan, semakin banyak pekerjaan itu akan muncul. Satu-satunya cara untuk dapat mengabaikan semua hal tersebut adalah dengan menunda semua ide untuk selanjutnya dimasukkan dalam to-do-list Anda. Dengan begitu, Anda bisa fokus liburan, merelakskan diri, dan siap menghadapi rutinitas 9-to-5 dengan semangat baru.

sumber : troyepiscopal.blogspot.com
sumber : troyepiscopal.blogspot.com

3.You need a break. Dalam dunia kerja yang sibuk dan padat aktivitas, tentu Anda butuh istirahat. Otak lebih membutuhkan stimulasi daripada lembar kerja dan tubuh Anda juga butuh olahraga dan menjauh dari komputer. Masih wajar jika Anda rutin mengecek inbox setiap satu atau dua jam, bukan setiap waktu memerhatikan layar komputer..

sumber : www.ibelieve.com
sumber : www.ibelieve.com

4. Hidup menjadi tidak seimbang. Secara bertahap, Anda bisa mengaburkan pembagian waktu untuk kerja dan kehidupan pribadi, dengan selalu berharap agar karir kita dapat memperkaya dan memberika makna pada hidup. Mencintai pekerjaan itu baik, namun Anda tidak perlu memforsir diri hanya untuk menunjukkannya. Mampu memisahkan dan menyeimbangkan kehidupan pribadi dan dunia kerja sangatlah penting. Luangkan paling tidak minimal dua minggu setiap tahun untuk berlibur. Manfaatkan jatah cuti yang didapat.

sumber : www.vetdynamics.co.uk
sumber : www.vetdynamics.co.uk

5. Pengacau jadwal liburan. Saat liburan, Anda harus mengerjakan beberapa pekerjaan selama satu jam di pagi hari (misalnya) dan partner Anda—atau anak Anda atau ibu mertua—harus rela menunggu Anda menyelesaikan pekerjaan itu agar bisa libur bersama. Bayangkan bagaimana perasaan mereka dan betapa kesalnya melihat Anda yang workaholic. Tak hanya liburan Anda sendiri yang akan terganggu dengan hal ini namun juga anggota keluarga lainnya. Nikmatilah waktu berharga bersama orang-orang tercinta ini; mereka akan jauh lebih menghargainya.

sumber : www.sheknows.com
sumber : www.sheknows.com

6. Anda akan melewatkan. Inspirasi dan penyegaran yang didapat dari berada di tempat baru, dikelilingi dengan wajah baru. Jangan lewatkan hari-hari indah ini dengan menghabiskannya di balik layar smartphone. Go out and explore. Nikmati eksotisnya pantai di Bali. Lihat bentangan pegunungan dari Puncak Sikunir. Pergilah ke Taman Safari atau sekedar ke Lembang atau Tangkuban Perahu. Kreatifitas akan datang melalui ide-ide di sekitar kita, bukan dari layar handphone.

sumber : www.djarumsuper.com
sumber : www.djarumsuper.com

7. Merencanakan liburan juga sudah menambah stress. Semakin kita menikmatinya, berlibur sendiri sudah menjadi pekerjaan bagi kita. Merencanakan perjalanan, mengatur budget, dan menentukan kegiatan yang akan dilakukan dan bagaimana transport selama di destinasi liburan sudah cukup membuat stress. Belum lagi kalau pesawat harus delay dan berurusan dengan bagian maskapai. Jika Anda masih mencoba menambahkan pekerjaan lagi, jangan kaget jika setelah itu Anda akan kewalahan dan tidak beristirahat sama sekali.

sumber : www.shoptendency.com
sumber : www.shoptendency.com

8. Wi-Fi lambat dan tidak dapat diandalkan. Meskipun Anda mengandalkan Wi-Fi Cafe, pastikan di hotel juga tersedia akses internet, atau bawa rencana data tambahan, terkadang untuk login saja akan sangat sulit. Biasanya justru ketika Anda sangat membutuhkannya, koneksi internet justru semakin langka ditemui. Anggap ini sebagai pertanda bahwa Anda sebaiknya berinteraksi dengan penduduk dan budaya lokal.

sumber : www.mywifirouter.me
sumber : www.mywifirouter.me

9. Meringankan beban bagasi. Jika Anda tak perlu bekerja saat liburan, Anda tak perlu membawa laptop, charger, converter, dan tetek bengek lainnya. Semakin sedikit bawaan maka koper/tas yang harus dibawa juga akan semakin kecil, dan akan ada lebih banyak ruang untuk oleh-oleh souvenir. Dan lagi, Anda tak harus selalu waswas barang elektronik berharga yang dibawa akan hilang.

sumber : www.mywifirouter.me
sumber : www.mywifirouter.me

10. Pepatah lama benar adanya. Ketika Anda berada di tempat tidur, apakah Anda akan berharap ingin memiliki waktu kerja yang lebih lama? Mungkin tidak. Kenangan diciptakan pada saat kamu OFF bekerja, jadi mulailah menciptakan cerita yang akan diceritakan ke anak-cucu mulai dari saat ini. Bekerja keras dalam membangun karir memang penting, namun akan lebih baik untuk mengingat bahwa waktu yang dihabiskan dengan teman dan keluarga adalah yang terpenting.

sumber : www.colourbox.com
sumber : www.colourbox.com