Alasan Mengapa Wisata di Indonesia yang Rame Hanya Itu-itu Saja

Alasan Mengapa Wisata di Indonesia yang Rame Hanya Itu-itu Saja

 

“Indonesia butuh travelmart”

Orang Indonesia yang ke luar negeri 30 juta, sedangkan turis mancanegara yang masuk ke Indonesia baru 10 juta

Pekerjaan yang berkaitan tentang investasi wisata merupakan pekerjaan dengan jangka medium dan panjang. Mungkin karena alasan tersebutlah banyak kepala daerah yang tidak tertarik menjadikan sector wisata sebagai salah satu pemasukan untuk pembangunan di wilayahnya. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya,  “investasi yang ditanam saat ini, baru akan jalan 2-3 tahun kemudian dan baru nampak respon publiknya setelah 5 tahun. Sedangkan masa kerja bupati / walikota hanya 5 tahun”.

Tetapi Menpar Arief Yahya yakin, kini makin banyak kepala daerah, bupati, walikota dan gubernur yang meyakini bahwa pembangunan jangka menangah dan panjang itu penting. Karena masyarakat akan mendapatkan benefit lebih sustain, berkelanjutan, dan jangka panjangnya. Hanya wisata yang memiliki nilai keberlangsungan yang lebih panjang. Beliau juga mengatakan bahwa potensi wisata di Indonesia dapat menggeser potensi minyak, gas dan kelapa sawit.

sumber : opuacruisingclub.co.nz
sumber : opuacruisingclub.co.nz

Ketua ASITA, Asnawi Bahar percaya dengan proses yang sedang dijalankan Menpar Arief Yahya, pengembangan destinasi dan industri pariwisata yang semakin gencar dan cepat. Promosi ke mancanegara dengan berbagai saluran komunikasi juga besar-besaran untuk menancapkan brand Wonderful Indonesia.

“Indonesia harus punya, travel mart tempat bertemunya perusahaan tour & travel, seller dan buyer, karena potensi Indonesia sangat bagus,” jelas Asnawi Bahar.

“Saat ini masih belum berimbang. Orang Indonesia yang ke luar negeri 30 juta, sedangkan turis yang masuk ke Indonesia baru 10 juta. Tugas ke depan adalah memperbanyak arus wisman yang masuk ke tanah air karena kita tidak bisa melarang orang Indonesia untuk pergi ke luar negeri,” tambahnya.

http://phinemo.com/wisata-indonesia/