Cap Yang Biasa Diterima Oleh Seorang Traveller

Cap Yang Biasa Diterima Oleh Seorang Traveller

Sebagai seseorang yang memiliki hobi mendaki, tidak heran jika orang lain memberi kita cap atau statement tertentu dari orang lain yang biasanya tidak memiliki hobi yang sama. Cap tersebut tentu berkaitan dengan aktivitas pendakian kita. Entah memang benar atau tidak, kitalah yang bisa menilai dan merasakannya karena sekali lagi hal tersebut adalah pendapat orang lain terhadap dirimu. Berikut adalah cap yang biasa diterima oleh seorang traveler :

  1. Travelling adalah kegiatan yang hanya dilakukan oleh kalangan orang kaya

Jangan salah sangka, travelling bukan hanya untuk orang yang kaya. Tapi banyak juga orang yang hemat disana demi bisa melakukan travelling. Menabung untuk jalan-jalan tentu tidak semudah yang dibayangkan karena biasanya uang tabungan tersebut kadang-kadang harus terpakai untuk urusan yang lebih penting.

  1. Biasanya mereka jarang mandi

Sebenarnya statement ini jelas-jelas salah, karena ternyata banyak diluar sana yang lebih malas mandi dan mereka bukanlah traveler. Traveler harus terpaksa tidak mandi karena posisi mereka sedang berada di gunung yang notabene alam liar dan tidak memiliki tempat tertutup / MCK bersih untuk bebersih diri.

  1. Punya style kucel dan keliatan gembel

Kaos oblong, tas segede lemari baju, pakai bandana dan celana khas pendakian yang kamu gunakan seharian. Belum lagi dengan kondisi belum mandi, tentu akan dianggap kucel. Tentu jika dibandingkan dengan kamu yang memakai kemeja, tas mewah dan gelang emas. Penampilan tentu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar juga.

  1. Traveller itu kerjaannya jalan-jalan doang, gak pernah mikir masa depan dan kerja

Bisa jadi yang anda lihat disana adalah dia yang memiliki kerja sebagai traveler, blogger atau sejenisnya. Artinya dia jalan-jalan namun dibayar. Bagi mereka yang memiliki hobi dan passion di bidang travelling, tentu tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut. Lagian kerja merupakan urusan pribadi masing-masing orang. Jika ternyata mereka adalah pebisnis sukses, bisa jadi ditinggal travelling kemanapun uang masih tetap bisa mengalir.

  1. Sering ngabisin duit cuma buat jalan-jalan

Semua orang butuh piknik, jika tidak pasti akan stress dengan kerjaan atau urusan lainnya. Travelling memang merupakan kebutuhan sekunder, jadi tidak heran mayoritas mereka yang sempat travelling merupakan mereka yang sempat menabung dan benar-benar ingin untuk travelling. Karena tentunya banyak kebutuhan primer yang lebih penting diatas kebutuhan travelling.

http://phinemo.com/8-cap-seorang-traveller-yang-sebenarnya-disangkal-oleh-para-traveller/