Etika Pembagian Jalur Pendakian

Etika Pembagian Jalur Pendakian

Biasanya kita lupa bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang memiliki hobi mendaki dan tidak jarang pula ada orang yang bertindak seenaknya selama melakukan pendakian. Sebenarnya ada atau tidak ada aturan tertulis, perlu kesadaran dari setiap pendaki untuk memiliki etika saat mendaki, salah satunya adalah etika pembagian jalur pendakian. Berikut adalah penjelasan mengenai etika pembagian jalur pendakian :

  1. Pendaki naik vs pendaki turun

Manakah yang harus didahulukan? Pendaki yang naik ataukah pendaki yang turun jika mereka berpapasan? Jawabannya adalah kita harus mendahulukan pendaki yang naik karena mereka memiliki jarak dan sudut pandang yang lebih sempit terhadap jalur yang ada di depannya. Apalagi jika sudut kemiringan jalur yang dilalui punya kemiringan yang cukup ekstrim, otomatis jarak dan sudut pandang untuk melihat jalur di depan akan semakin sempit. Selain itu, para pendaki yang naik juga lebih berat dalam berjuang membawa barang-barang mendaki. Hal tersebut tentu berbeda bagi pendaki yang sedang turun gunung yang bisa melihat secara luas jalur yang akan mereka lalui karena letak jalur yang berada di bawah posisi mereka dan beban pendakian mereka juga tidak terlalu terasa karena jalan yang dilalui menurun.

Jadi, jika sedang turun gunung lalu kemudian kita berpapasan dengan pendaki yang sedang naik, alangkah baiknya untuk berhenti sejenak dan sedikit menepi agar pendaki yang sedang naik mendapatkan ruang yang luas untuk melewati tanjakan tersebut.

  1. Berpapasan dengan pendaki yang berjalan searah

Pada poin ini, kita akan membahas bagaimana jika kita ingin menyalip pendaki di depan yang sama-sama naik atau turun gunung. Kita harus mengucapkan permisi saat akan menyalip karena hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa kita ingin mendahului mereka. Ingatlah jika jalan yang kita lalui bukanlah jalan milik kita sendiri. Etika ini sangat penting untuk kita terapkan jika kita pergi mendaki dengan jumlah anggota kelompok yang cukup banyak. Cobalah untuk melewati jalur dengan membentuk satu barisan. Jangan seenaknya memenuhi jalur sehingga dapat menghambat pendaki lain yang ingin mendahului atau pendaki yang akan berpapasan dengan kita.

Sumber : http://www.bluetripper.com/2015/12/etika-pendakian-siapakah-yang-lebih.html