Lalu lalang ratusan orang memenuhi lapangan parkir menuju jalur pendakian puncak Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB tengah malam. Sejumlah pendaki menghangatkan tubuh di warung kopi sebelum mendaki, sebagian lainnya memeriksa perlengkapan pendakian seperti lampu dan makanan.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak didampingi orang tuanya juga sibuk mempersiapkan perbekalan. Suhu di lokasi tidak bisa dianggap enteng, karena medan pendakian yang menanjak dan berkelok serta udara yang dingin sangat mempengaruhi daya tahan tubuh para pendaki.
Kawah Ijen merupakan sebuah danau kawah yang memiliki warna biru toska yang terletak di puncak Gunung Ijen pada ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut. Kawah seluas 5.466 Ha itu dikaruniai api biru ( blue fire) yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Untuk mencapainya, para pendaki harus menaklukkan tanjakan berkelok di kawasan tersebut dalam dinginnya suhu udara. Beberapa orang harus menghela nafas dan meminum air guna menghilangkan rasa lelah, sementara lainnya terus menanjak demi mengejar eksotika api biru sebelum matahari terbit.
Hingga pukul 02.00 WIB ratusan pendaki lokal maupun mancanegara terlihat ramai dan memadati puncak serta di bawah kawah untuk mengabadikan api biru atau menikmati keindahan puncak gunung Ijen. Api biru merupakan hasil reaksi dari gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu. Warna biru ini berasal dari tingginya suhu di kawah tersebut.
“Luar biasa, tidak percuma melawan dinginnya udara dan tanjakan berkelok di Ijen,” kata Mulya, seorang wisatawan asal Jakarta mengagumi api biru. Kawah dengan kedalaman 200 meter tersebut menjadi salah satu dari dua lokasi di dunia yang memiliki fenomena api biru selain Islandia.
Maka tak heran jika fenomena itu menjadi tujuan utama pendaki dari berbagai pelosok negeri hingga mancanegara.
Sumber :
- https://travel.kompas.com/read/2018/08/14/162000827/-blue-fire-ijen-yang-mendunia
- https://kumparan.com/kumparantravel/blue-fire-kawah-ijen-fenomena-api-biru-yang-hanya-ada-2-di-dunia