Tips Bepergian ke Luar Negeri
Meskipun Indonesia memiliki ratusan hingga ribuan destinasi wisata yang patut dikunjungi, bukan tidak mungkin kamu ingin merasakan sensasi lain untuk berwisata di luar negeri. Dengan kita melakukan wisata ke luar negeri, kita akan mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan tantangan yang baru. Hal mencolok yang mungkin akan kita rasakan adalah susahnya untuk berkomunikasi karena perbedaan Bahasa, kebudayaan / kebiasaan, peraturan serta cuaca yana bisa jadi berbeda dari yang biasa kita temui selama ini. Tantangan yang lebih besar ini seharusnya tidak membuatmu takut atau bahkan khawatir. Perasaan khawatir tersebut dapat kamu minimalisir dengan persiapan maksimal yang harus kamu perhatikan apalagi kamu baru pertama kali ke luar negeri. Ada beberapa hal yang jarang diperhatikan oleh mayoritas orang, namun hal tersebut jangan sampai terjadi pada dirimu. Berikut adalah penjelasannya :
-
Paspor adalah identitas yang paling penting dan jangan pernah pergi keluar negeri tanpa memfotokopi / menscan paspormu terlebih dahulu
Kartu identitas sangatlah penting bagi seorang individu, di Indonesia sendiri kita biasa membawa KTP kemanapun diri kita berada. Nah jika kita berada di luar negeri, paspor akan berperan seperti KTP kita selama kita berada di negara orang. Sehingga kamu harus mampu menjaga identitas tersebut agar kamu tetap bisa tinggal disana. Jika hilang atau rusak, kamu tidak bisa melanjutkan perjalanan. Sehingga ada baiknya jika kamu memiliki duplikasinya dalam bentuk fisik maupun digital. Fotokopi ini berguna sebagai dokumen cadangan untuk mendapat SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor). SPLP adalah surat perjalanan yang dikeluarkan oleh KBRI ketika ada warga negaranya yang kehilangan paspor. Dengan SPLP ini, kamu bisa kembali ke Indonesia meskipun paspormu raib. Jadi, jangan lupa memfotokopi lembar identitas paspormu 2-3 kali ya. Kemudian, simpan fotokopian ini di tempat seperti bagian bawah koper agar tak tertinggal.
-
Saat berada di luar negeri memang tidak wajib untuk melapor ke KBRI. Namun jika melapor, kamu akan mendapatkan manfaat jika ternyata ada hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi pada dirimu
Selama berada di luar negeri kita biasanya akan jauh dari keluarga / rekan-rekan terdekat, apalagi di negara orang yang memiliki aturan yang berbeda-beda. Sehingga ada baiknya jika kita melaporkan diri ini untuk mengantisipasi jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi, misalnya saja kehilangan paspor dan kecelakaan. Pihak KBRI dapat dengan cepat memberikan bantuan dan menghubungi keluargamu di tanah air.
Untuk melakukan proses pelaporan diri, syaratnya tidak sulit. Kamu hanya butuh pas foto ukuran paspor sebanyak 2 lembar dengan latar terang. Sesampainya di sana, kamu tinggal menunjukkan paspor, menyerahkan pas foto, dan mengisi formulir lapor diri. Setelah itu petugas KBRI akan membubuhi paspormu dengan cap lapor diri. Biayanya? Gratis!
-
Jika ternyata kamu bepergian ke negara-negara yang mengalami epidemic virus, kamu dapat melakukan vaksinasi untuk melindungi diri
Salah satu konsekuensi yang kamu pertimbangkan sebelum bepergian ke luar negeri adalah terkena penyakit menular. Pencegahan yang bisa kita lakukan agar kita tetap bisa pergi ke luar negeri adalah melakukan vaksinasi. Beberapa negara juga mewajibkan pengunjungnya untuk melakukan vaksinasi. Misalnya, jika kamu pergi ke Arab Saudi, kamu wajib melakukan vaksin meningokokus tetravalen. Vaksin ini berguna melindungi pelancong dari virus meningokokus yang dapat menyebabkan penyakit meningitis (radang selaput otak).
-
Jangan abaikan asuransi perjalanan untuk menjaga diri kita dari kemungkinan terburuk yang terjadi
Hal lain yang berguna untuk melindungi kita dari berbagai resiko yang mungkin terjadi selama kita melakukan perjalanan adalah asuransi perjalanan. Namun jika dibandingkan dengan resiko yang harus ditanggung, harga asuransi tersebut ternyata tidaklah seberapa. Ada sebuah pengalaman dari seorang tour leader bernama Jane yang sedang melakukan perjalanan ke Korea Selatan. Saat melakukan perjalanan ia mengalami stroke dan harus dioperasi sampai tiga kali. Beruntungnya Jane memiliki asuransi perjalanan yang menanggung semua biaya pengobatan tersebut. Bayangkan jika Jane tidak memiliki asuransi perjalanan? Tentunya ia harus menanggung semua biaya pengobatan yang sangat tinggi. Asuransi perjalanan dapat dibeli di berbagai agen asuransi atau juga bank yang menyediakan produk travel insurance yang bisa dibeli oleh nasabahnya. Biasanya harga asuransi perjalanan akan disesuaikan dengan lama perjalanan dan negara tujuan.
-
Jangan lupa untuk mengantongi uang kecil atau recehan di kantongmu. JIka saja ada supir taksi atau bus yang tidak memiliki uang kembalian
Jangan lupa untuk meminta uang kecil atau recehan ketika kamu sedang menukarkan uang di money changer. Memiliki pecahan uang kecil akan berguna ketika akan membayar ongkos taksi, bus atau kereta. Di beberapa negara misalnya seperti Thailand, kalau kamu naik taksi dan membayar dengan pecahan besar, supir taksi sering tidak memiliki kembalian. Kalau sudah begini kamu harus repot ke luar dan menukar uang, sebab jika tidak, kamu tak akan diberi kembalian karena si supir beralasan tak punya uang kembalian
-
Beberapa negara seperti Filipina akan mewajibkan kita untuk membayar biaya masuk dan keluar negaranya. Jangan lupa untuk mencari tahu apakah negara tujuanmu juga memiliki peraturan demikian
Beberapa negara mengharuskan wisatawan membayar biaya masuk dan keluar negara tersebut. Contoh negara yang menerapkan peraturan ini adalah di Filipina. Di Filipina, turis dikenai biaya meninggalkan negara tersebut sebesar PHP 750 (dari Manila) atau PHP 400 (Cebu). Sementara jika terbang domestik biayanya adalah PHP 200. Tidak hanya Filipina saja, beberapa negara lain juga menerapkan sistem ini. Fee ini pada umumnya tidak dimasukkan ke biaya tiket, jadi penting bagi kamu untuk memeriksa apakah negara tujuanmu tersebut menerapkan sistem tersebut. Jangan sampai kamu lupa memasukkan budget biaya masuk dan keluar negara ke anggaran perjalanan yang akan mengganggu anggaran lainnya.
-
Manfaatkan aplikasi kalkulator yang ada pada smartphonemu, kamu bisa menggunakannya untuk membayar makanan, ongkos kendaraan serta berbelanja
Kamu bisa memanfaatkan kalkulator untuk tetap bertahan hidup di negara orang, apalagi kamu masih belum menguasai Bahasa local disana. Contohnya saja masyarakat beberapa negara seperti China, Korea, dan Jepang pun tidak begitu lancar berbahasa Inggris. Untuk itu turis asing yang datang ke sana seringkali mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan masyarakat lokal. Kesulitan akan begitu terasa jika kamu perlu bertanya harga.
-
Selipkan obat-obat utama seperti obat diare, penurun demam, vitamin C. Terkadang perbedaan makanan, cuaca serta kelelahan dapat membuat tubuh menjadi lemah dan gampang sakit
Jangan mengandalkan bawaan teman traveling kita, apalagi masalah obat-obatan. Untuk kamu yang masih pemula atau baru pertama kali melakukan traveling ke luar negeri ada baiknya untuk menyiapkan perobatanmu sendiri apalagi jika kamu memiliki penyakit khusus. Untuk obat-obatan umum yang bisa kamu bawa selama perjalanan adalah obat diare, penurun demam, vitamin C dan lain-lain.
-
Pelajari system transportasi umum di negara yang akan kamu kunjungi
Ketika kamu berada di negara orang, mau tidak mau untuk beraktivitas biasanya akan menggunakan transportasi umum yang disediakan disana. Tidak seperti di Indonesia, saat di luar kamu harus membiasakan diri menggunakan transportasi umum seperti MRT, bus, atau kereta. Harga taksi di luar juga cenderung mahal. Namun terkadang sistem transportasi di luar negeri bisa jadi membingungkanmu. Untuk itu sebelum pergi jangan lupa mempelajari sistem transportasinya agar kamu tak kesasar! App seperti Google Map atau Waze bisa sangat membantumu beradaptasi, kok.
-
Jangan lupa untuk membeli International Adaptor supaya kamu tetap bisa men-charge smarphone serta laptop mu.
Yang perlu kamu tahu, setiap negara memiliki standar colokan yang berbeda-beda. Sehingga penting buat kamu untuk membawa international adaptor agar gadgetmu dapat digunakan dimana saja. Sebagai panduan, negara-negara Uni Eropa punya colokan yang sama persis dengan Indonesia — berkaki dua dan “bulat”. Amerika, Jepang, dan Korea punya model colokan berkaki dua dan pipih. Singapura biasanya punya colokan berkaki tiga. Thailand? Sama persis dengan Indonesia. Menyiapkan berbagai hal sebelum traveling ke luar negeri meskipun terkesan ribet tentu lebih baik daripada dibikin pusing ketika kamu harus menghadapi masalah saat di sana. Maka dari itu jangan malas untuk menyiapkan list hal apa saja yang harus disiapkan agar perjalananmu menjadi nyaman terkendali.
http://www.hipwee.com/travel/sebentar-lagi-traveling-ke-luar-negeri-wajib-perhatikan-12-hal-ini/