Tips Memilih Partner Mendaki ke Gunung

Tips Memilih Partner Mendaki ke Gunung

partner mendaki 1

1. Mampu Bekerja Sama dengan Baik

Inilah faktor paling penting yang harus kamu pertimbangkan saat hendak memilih teman mendaki. Pilihlah teman yang telah kamu kenal baik dan kamu yakin akan mampu bekerja sama dengannya. Banyak orang mengatakan, saat naik gunung, sifat asli seseorang bakal muncul, hal ini juga perlu kamu pertimbangkan, bisa saja seseorang yang sehari-hari mampu berkerjasama dan berhubungan baik dengan kamu, tapi saat mendaki gunung ternyata kebrengsekannya tiba-tiba muncul, tentu hal itu sangat mengganggu dan menyusahkan perjalanan kamu. Perlu kejujuran hati untuk menilai dengan baik karakter seseorang, pastikan kamu memilih dengan baik partner yang mampu bekerja sama sepanjang perjalanan pendakian.

2. Punya Pengalaman Mendaki yang Seimbang

Partner yang punya pengalaman mendaki jauh lebih mentereng dari kamu memang bagus dan membuat hati menjadi tenang, namun akan membuat kamu terlena dan terlalu bergantung pada pengalamannya yang super hebat. Sedangkan partner dengan pengalaman jauh di bawah kamu bakal sedikit menyusahkan dengan banyak berondongan pertanyaan polosnya, sulit untuk diajak berdiskusi menghadapi suatu permasalahan dan pastinya dia bakal tergantung banget sama pengalaman yang kamu miliki. Seyogyanya, pilihlah partner dengan pengalaman mendaki yang seimbang denganmu, agar pembagian tugas bisa dilakukan dengan mudah, permasalahan dapat diatasi bersama, dan masing-masing akan mampu bekerja sama tanpa saling bergantung pada yang lainnya.

3. Punya Kekuatan Fisik yang Setara

Mendaki dengan teman yang punya speed cepat dengan kekuatan fisik mumpuni akan membuat kamu kepayahan mengejar dan menyamakan ritme pendakian. Sebaliknya jika mendaki dengan teman yang jarang berolahraga, dengan ritme jalan sangat lamban, kesabaran kamu akan diuji dengan sangat, dan juga mendaki dengan ritme terlalu lamban disertai banyak istirahat bakal membuat tubuh kamu lebih capek. Untuk menghindari hal tersebut, pilihlah partner yang kira-kira punya kemampuan fisik yang sama dengan kamu, agar ritme pendakian menjadi stabil tanpa harus ada yang berkorban untuk menunggu dan mengikuti ritme berjalan teman lainnya

4. Punya Peralatan yang Setipe

Jika kamu mendaki dengan peralatan yang super ultralight, sedangkan partner kamu memakai peralatan classic yang super berat, pendakianmu dijamin bakal sedikit kacau dan kurang rasa kebersamaan. Samakan dulu persepsi dan tujuan mendaki kalian, berkorbanlah dengan membawa peralatan sejenis jika temanmu tak punya alat mendaki ultralight, agar pendakian menjadi lebih seimbang dengan kebersamaan menanggung beban yang sebanding. Jika kamu memaksa ingin membawa peralatan ultralight, cari lagi teman yang mau mendaki bersama dengan peralatan sejenis.

5. Punya Tujuan yang Sama

Setiap orang punya alasan dan tujuan yang beragam dalam melakukan pendakian. Ada yang mencari tantangan, ada juga yang menginginkan pemandangan, ada yang mengetes kemampuan fisik, ada pula yang bersantai sekedar rekreasi, dan banyak lagi tujuan tergantung pribadi masing-masing. Pastikan kamu mendaki dengan orang yang punya tujuan sama, agar semuanya sama-sama menikmati perjalanan.

6. Pastikan Anda memiliki prinsip yang sama soal dana atau budget

Salah satu faktor yang bisa mengakibatkan perpecahan anatara rekan seperjalanan adalah perbedaan prinsip soal budget. Kalau Anda menyukai travelling ala backpacker yang seru dan penuh tantangan serta petualangan, bisa dipastikan kita akan selalu bertentangan jika bersama teman travelling yang menyukai kemewahan saat liburan. Lebih baik kita mencari teman perjalanan lain yang memiliki kegemaran dan budget yang sama dengan kita agar kita bisa menikmati perjalanan tanpa ada yang mengganjal di hati.
Sebelum berangkat kita harus memperhitungkan dengan cermat kira-kira berapa uang yang akan dibutuhkan untuk perjalanan. Pastikan membawa uang tunai yang cukup dan untuk kondisi darurat pastikan mempunyai cadangan di ATM.

7. Persiapan yang baik

Persiapan sebuah perjalanan hendaknya tidak diserahkan kepada satu orang semata. Memang perlu ada satu orang yang bertindak sebagai koordinator atau pencari informasi, namun bila ada informasi atau koneksi yang Anda ketahui segeralah berbagi dengan sang koordinator. Disamping membantu proses persiapan menjadi cepat, fasilitas atau apapun yang dipilih akan sesuai dengan selera Anda. Jika tidak ambila bagian dalam persiapan, Anda harus menerima tanpa syarat apapun yang dipilih koordinator.

8. Aktivitas apa yang teman sukai saat berlibur?

Karena kita akan sering melakukan berbagai aktivitas bersama, tentu akan lebih baik jika kita punya teman yang punya kegemaran sama dan mirip  seperti kita. Jika kita senang petualangan, pastikan rekan kita juga senang melakukannya. Atau jika mempunyai minat yang berbeda pastikan teman kita tidak keberatan melakukan aktivitas favorit kita masing-masing.

9. Perlengkapan yang dibawa

Hal yang paling sering dan menjengkelkan teman adalah teman yang lupa membawa perlengkapan standar. Maka siapkan bawaan Anda dengan teliti, jangan sampai perlengkapan dasar seperti sabun, lotion, pasta gigi dll ketinggalan. Bila ada yang tertinggal dan memungkinkan untuk dibeli seperti sabun mandi, lebih baik kita membelinya daripada selalu minta teman saat mau mandi.

10. Toleransi

Jalan bersama orang lain berarti harus siap dengan sikap toleran yang cukup tinggi. Ketika melakukan perjalanan jauh dan membawa motor, ya patut kiranya kita menyumbang untuk membeli bensin.

11. Ajak dan pilih teman yang bisa diajak berbicara

Kita akan menghabiska hampir seluruh waktu libur bersama teman, jadi pastikan rekan seperjalanan kita adalah orang yang menyenangkan untuk diajak berbicara dan nyambung saat mengobrol. Kalau sejak awal kita sudah merasa terganggu dengan kehadiran orang itu, mungkin berpergian bersama bukan ide yang bagus

Sumber :

http://www.bluetripper.com/2015/06/tips-memilih-partner-mendaki-gunung.html

http://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2015/03/menentukan-teman-dan-partner-perjalanan.html